Perusahaan Yang menghasilkan Limbah Bahan berbahaya Dan Beracun (B3) namun TIDAK Bisa menangani Menjadi Sumber Daya baru, Bisa menyerahkannya Kepada doa Perusahaan Pengelola Limbah inisial.Mereka Adalah PT Putra Restu Ibu Abadi (PRIA) dan PT Wiraswasta Gemilang Indonesia (WGI).
PT PRIA Mengelola Limbah fase cair Dan Padat, seperti abu batu bara mereka mengolahnya Menjadi batako. Sedangkan sludge kertas diubah Menjadi kertas kelas rendah, Dan Ternyata Produk Suami Banyak mendapat Perhatian Dari 'masyarakat.* Menurut Direktur Bisnis & Pengembangan PT PRIA Christine Dwi Arini, TIDAK SETIAP Barang ATAU Kebutuhan Kantor ITU Harus dipasok DENGAN KUALITAS Bagus. Justru barang- Barang Suami Bisa tercipta dari Limbah B3.
"Setidaknya SECARA TIDAK Langsung kitd berperan hearts Program Keselamatan hutan," ujar Christine PADA Saat Menjadi narasumber Bersama Direktur Verifikasi Pengelolaan Limbah B3 Dan Non B3 KLHK Serta Direktur Utama PT. WGI hearts Talkshow Lebar Ditembak Metro TV, Selasa (2015/08/12).
SEMENTARA ITU, PT WGI Mengelola pelumas bekas Menjadi minyak terbaik.Direktur Utama PT WGI Johanes Haryanto mengatakan, pelumas bekas termasuk hearts Limbah B3 KARENA di dalamnya Terdapat LOGAM-LOGAM, alkalin, timbal, asenikum Dan beberapa zat Lagi Yang sifatnya racun. WGI mengolah pelumas bekas Menjadi terbaik merupakan minyak Bahan dasar dasar Yang sifatnya generik untuk review Bahan baku pelumas.
"Di pelumas Sendiri terbaik oilnya ADA 85 persen, sisanya aditif Yang akan menentukan KUALITAS maupun spesifikasi Teknis pelumas," terang Johanes.
Untuk mendapat pelumas bekas, PT WGI Harus Membayar ATAU kas memberikan Uang Muka Kepada 4 ribu pengumpul di Indonesia. Pihaknya JUGA Sudah menciptakan Sistem ICT Dimana Sumber Penghasil Limbah Bisa Langsung memonitor Perjalanan limbahnya Sampai ke PT WGI.
"Mereka DAPAT mengakses basis data kita, KARENA Penghasil Limbah Sesuai UU Pasal 88 ITU bertanggung jawab Mutlak, Tanpa pembuktian LEBIH lanjut, limbahnya ITU akan dikemanakan Dan Sampai kemana.
Kedua Perusahaan mengolah Limbah B3 tentunya DENGAN Sistem Yang selama ini Label disosialisasikan Diposkan KLHK, yakni DENGAN me-recycle, reuse mengurangi Dan. Meskipun Telah mengalami beberapa kendala, namun keduanya Bisa mengatasinya. Seperti halnya PT PRIA, Hosono dan Ryuichi Sakamoto mereka mengalami kendala PADA Tahapan Awal mendirikan Perusahaan Pengolah Limbah B3.
"TAPI DENGAN adanya sosialisasi Dan Pembinaan Dari Instansi Berlangganan Dan KLHK, Itu Baik untuk review Kami para Pemanfaat, Pengolah Limbah B3 Dan transporter. Sehingga Kesadaran Dari industri Penghasil Limbah Cukup Tinggi Dan kendala TIDAK kitd Rasakan Lagi di Lapangan," pungkas Christie.
PT PRIA Mengelola Limbah fase cair Dan Padat, seperti abu batu bara mereka mengolahnya Menjadi batako. Sedangkan sludge kertas diubah Menjadi kertas kelas rendah, Dan Ternyata Produk Suami Banyak mendapat Perhatian Dari 'masyarakat.* Menurut Direktur Bisnis & Pengembangan PT PRIA Christine Dwi Arini, TIDAK SETIAP Barang ATAU Kebutuhan Kantor ITU Harus dipasok DENGAN KUALITAS Bagus. Justru barang- Barang Suami Bisa tercipta dari Limbah B3.
"Setidaknya SECARA TIDAK Langsung kitd berperan hearts Program Keselamatan hutan," ujar Christine PADA Saat Menjadi narasumber Bersama Direktur Verifikasi Pengelolaan Limbah B3 Dan Non B3 KLHK Serta Direktur Utama PT. WGI hearts Talkshow Lebar Ditembak Metro TV, Selasa (2015/08/12).
SEMENTARA ITU, PT WGI Mengelola pelumas bekas Menjadi minyak terbaik.Direktur Utama PT WGI Johanes Haryanto mengatakan, pelumas bekas termasuk hearts Limbah B3 KARENA di dalamnya Terdapat LOGAM-LOGAM, alkalin, timbal, asenikum Dan beberapa zat Lagi Yang sifatnya racun. WGI mengolah pelumas bekas Menjadi terbaik merupakan minyak Bahan dasar dasar Yang sifatnya generik untuk review Bahan baku pelumas.
"Di pelumas Sendiri terbaik oilnya ADA 85 persen, sisanya aditif Yang akan menentukan KUALITAS maupun spesifikasi Teknis pelumas," terang Johanes.
Untuk mendapat pelumas bekas, PT WGI Harus Membayar ATAU kas memberikan Uang Muka Kepada 4 ribu pengumpul di Indonesia. Pihaknya JUGA Sudah menciptakan Sistem ICT Dimana Sumber Penghasil Limbah Bisa Langsung memonitor Perjalanan limbahnya Sampai ke PT WGI.
"Mereka DAPAT mengakses basis data kita, KARENA Penghasil Limbah Sesuai UU Pasal 88 ITU bertanggung jawab Mutlak, Tanpa pembuktian LEBIH lanjut, limbahnya ITU akan dikemanakan Dan Sampai kemana.
"TAPI DENGAN adanya sosialisasi Dan Pembinaan Dari Instansi Berlangganan Dan KLHK, Itu Baik untuk review Kami para Pemanfaat, Pengolah Limbah B3 Dan transporter. Sehingga Kesadaran Dari industri Penghasil Limbah Cukup Tinggi Dan kendala TIDAK kitd Rasakan Lagi di Lapangan," pungkas Christie.