Hal itu diungkapkan Ketua Panitia Peringatan Isra Miraj Edi Effendi, kepada wartawan, akhir pekan kemarin. Dia mengatakan tasyakuran tersebut juga sebagai ungkapan rasa syukur berdirinya pabrik baru perusahaan itu. “Peringatan Isra Miraj kita selenggarakan bersamaan dengan tasyakuran pabrik baru kami, biar berkah,” kata Edi.
Selain itu, peringatan Isra miraj dan tasyakuran pabrik baru, PT TJS juga melakukan kegiatan sosial membagi-bagi santunan. Sekitar 120 anak yatim dan jompo mendapatkan santunan dari perusahaan itu dan seluruhnya adalah warga desa yang berada Kutamekar. Santunan itu sendiri disebar secara menyeluruh dan dikordinir langsung melalui ketua RT masing-masing. "Santuan dan sembako yang dibagi disampaikan lewat ketua RT masing-masing. Dan itu dilakukan secara serempak," ungkap Edi lagi.
Selain itu Edi juga menambahkan, kegiatan sosial itu juga dibarengi dengan melakukan khitanan massal terhadap anak-anak Desa Kutamekar. Tahun ini hanya diikuti lima anak. Dia mengakui sangat sedikit jumlahnya dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Padahal, jauh hari sebelum pelaksanaan khitanan dengan menggunakan laser itu sudah dilakukan pengumuman melalui empat RT yang ada di sana. "Ternyata memang jumlah anak usia khitan tinggal lima orang. Yang lain sudah pada sunat atau masih terlalu kecil,” tandasya.
Untuk menambah jumlah pengikut khitanan massal, manajemen juga telah mengumumkan kepada para sopir agar mengkhitankan anaknya dalam program yang diselenggarakan PT TJS tersbut, namun juga tidak ada anak mereka yang bisa diikutsertakan karena rata-rata sudah dikhitan. “Khitanan ini menggunakan teknologi laser sehingga tidak terasa sakit saat dikhitan,”ucap Plant Manager PT TJS, Sigit Sasongko.
Bagi perusahaan , penyelenggaraan Isra Miraj dan khitanan massal selalu diselenggarakan setiap tahun. Tahun lalu peringatan Isra Miraj diisi ceramah agama oleh Ustadz Soleh Mahmud atau yang akrab dipanggil Ustad Solmed, sedangkan tahun ini sedianya diisi oleh Ustad Jefri Al Buqhori atau Uje. Namun karena Allah memanggil ke haribaanya terlebih dahulu, ceramah agama diisi oleh KH Ismail Nur dari Desa Warungbambu, Karawang
